Activity › View Activity

Seminar PGSD STKIP PGRI TULUNGAGUNG 2015

November 17, 2015 by UPTIK

Seminar PGSD STKIP PGRI TULUNGAGUNG 2015
   
Sabtu, 15 November 2015< Program Studi PGSD, mengadakan seminar PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) di Auditorium STKIP PGRI TULUNGAGUNG dengan tema "Mengatasi Kesulitan Belajar pada Siswa Sekolah dasar".

Pemateri dalam seminar ini adalah:
1. Bpk. Nugrananda Janattaka M.Pd
2. Ibu. Choirul Anisa M.Pd

Pemateri pertama yaitu bapak Nugrananda Janattaka M.Pd membahas tentang "DISGRAFIA & DYSLEXIA" yang berarti bahwa Disgrafia adalah disgrafia, adalah gangguan komunikasi pada seseorang yang tidak mampu mengerti atau mencurahkan isi hati dalam bentuk tulisan. Secara umum dikenal sebagai ketidakmampuan menulis, tetapi bisa juga ketidakmampuan dalam hal koherensi. Gangguan ini merupakan akibat kerusakan bagian otak yang mengendalikan fungsi untuk mengerti atau mengungkapkan perasaan dengan tulisan.. Sedangkan Dyslexia berarti  sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun. Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau diatas rata-rata. Ini termasuk kesulitan dalam penerapan disiplin Ilmu Fonologi, kemampuan bahasa/pemahaman verbal. Diseleksia adalah kesulitan belajar yang paling umum dan gangguan membaca yang paling dikenal. Ada kesulitan-kesulitan lain dalam membaca namun tidak berhubungan dengan disleksia.

Beberapa melihat disleksia sebagai sebuah perbedaan akan kesulitan membaca akibat penyebab lain, seperti kekurangan non-neurologis dalam penglihatan atau pendengaran atau lemah dalam memahami instruksi bacaan. Ada 3 aspek kognitif penderita disleksia yaitu Pendengaran, Penglihatan, dan Perhatian. Disleksia mempengaruhi perkembangan bahasa seseorang.

dan pemateri kedua Ibu Choirul Anisa M.Pd membahas tentang "DISKALKULIA" yang Kesulitan belajar pada anak bukan karena IQ yang ada di bawah rata-rata, akan tetapi ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya misalnya saja anak gagal dalam pemahaman, metode membosankan dan lain sebagainya. Anak berkebutuhan khusus dengan kesulitan belajar pun biasanya lebih spesifik lagi. Salah satunya adalah kesulitan belajar matematika dan angka atau disebut juga dengan gangguan diskalkulia.

Diskalkulia adalah kesulitan belajar matematika atau mengerjakan soal hitungan. Sebagian besar anak berkebutuhan khusus diskalkulia biasanya mengalami kesulitan dalam proses visual. Pada beberapa kasus, matematika membutuhkan seperangkat prosedur yang harus diikuti sesuai dengan pola yang urut, hal ini juga erat kaitannya dengan kurangnya memori. Banyak anak-anak yang terdiagnosis mengalami kesulitan belajar matematika atau diskalkulia yang pada akhirnya mengalami kegagalan dalam belajar matematika dan merasa bahwa dirinya tidak mampu mempelajarinya.

Untuk menangani gangguan pada anak berkebutuhan khusus diskalkulia tersebut harus diawali sejak awal pendidikan anak, meskipun gangguan diskalkulia biasanya tidak disadari dan sulit untuk dideteksi sejak dini.

(fan)


Back to top

More News

08 Sep 23

UBHI : Hasilkan Mahasiswa Jadi Calon Guru Profesional

Sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan calon guru Universitas Bhinneka PGRI membekali mahasiswa dengan berbagai pengetahuan ...

Read more
08 Nov 23

Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Universitas Bhinneka PGRI tahun 2023

Kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen RTM Universitas Bhinneka PGRI tahun 2023 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 3 November 2023 ...

Read more
01 Mar 24

Kuliah Tamu Menghadirkan Santi Eksiandayani, SST., M.Si dari BPS Tulungagung

Universitas Bhinneka PGRI UBhi kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pengalaman belajar yang beragam dan bermutu bagi...

Read more
11 May 23

MAHASISWA LOLOS PROGRAM MSIB 4

Read more
08 Mar 24

Mahasiswa Antusias Mengikuti Kegiatan Penguatan dan Bedah Sub Proposal PPK Ormawa

Pada hari Jumat tanggal 08 Maret 2024 Ormawa Universitas Bhinneka PGRI UBhi kembali menggelar kegiatan yang bernilai strategis y...

Read more
Show more