429 Too Many Requests

429 Too Many Requests

There has been a sudden influx of requests from your IP 36.66.214.35

To ensure smooth website performance, we have temporarily restricted your access

Take a moment and try again later

Activity › View Activity

Rompi Kanker, Harapan Baru Bagi Penderita Kanker

December 14, 2014 by Sabian

Kanker merupakan nama penyakit yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel. Tidak banyak penderita kanker yang dapat disembuhkan. Karena sampai sekarang belum ditemukan obat yang benar-benar bisa menyembuhkan kanker. Namun, rupanya muncul harapan baru bagi para penderita kanker. Berawal dari rasa iba atas penderitaan sang kakak yang divonis kanker stadium 4, Dr.Warsito Purwo Taruno menciptakan rompi anti kanker. Bahannya mengandung kumparan logam yang bisa menghantar listrik pembunuh sel kanker. Rompi buatan Warsito tersebut berisi lempengan logam yang mampu mengkoneksi listrik dari baterai. Alat ini mampu untuk menciptakan teknologi bemama Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT). ECCT ini merupakan aliran elektro listrik berdaya kecil yang terpusat pada titik tertentu dalam saraf yang terjangkit kanker. Jika rompi ini dipakai, maka alat ini memiliki fungsi mengalirkan listrik statis sebesar 3 volt ke dalam lempengan logam di dalam rompi anti kanker ini. Listrik yang mengalir dari baterai khusus yang berada dalam alat ini, kemudian akan mematikan benang-benang yang terbentuk saat pemisahan inti sel kanker. Sel kanker pun akhirnya dapat ditekan perkembangbiakannya. Sukses dengan rompi anti kanker tersebut, kemudian Warsito membuat inovasi baru yakni topi dan celana anti kanker. Warsito yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) mengaku bahwa topi anti kanker ciptaannya memberi banyak manfaat kepada pasien penderita kanker. Reaksi positif pun diperoleh Warsito. Pasien yang sudah beberapa hari menggunakan alat tersebut sudah bisa tersenyum dan sepekan kemudian sudah bisa menerima asupan makanan dan minuman dari mulutnya. Kondisi pasien semakin membaik dalam waktu sebulan karena ia sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Dan setelah dua bulan terapi, pasien dinyatakan sembuh total dari kanker otaknya. Keberhasilan pengobatan dengan menggunakan sistem ECCT ini tidak hanya dikenal di Nusantara saja. Bahkan sudah lama terbukti di India, Singapura dan Malaysia. Ini sebabnya, rompi ciptaan Waskito tersebut termasuk yang mulai direkomendasikan sebagai cara pengobatan kanker oleh para dokter di negara tersebut. Sekarang di kantor Warsito kini tak hanya ramai dengan aktivitas penelitian tomografi, tapi juga kunjungan penderita kanker dari berbagai Nusantara. Bahkan diantara penderita ada yang datang langsung dari India, Singapura dan Malaysia.
Back to top

More News

01 Mar 24

Kuliah Tamu Menghadirkan Santi Eksiandayani, SST., M.Si dari BPS Tulungagung

Universitas Bhinneka PGRI UBhi kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pengalaman belajar yang beragam dan bermutu bagi...

Read more
19 Apr 24

Selamat dan Sukses Mahasiswa dan Dosen UBHi Lolos Pendanaan PKM 2024

Selamat dan Sukses Mahasiswa UBHi Raih Pendanaan PKM Kemendikbudristek Tahun 2024Mahasiswa Universitas Bhinneka PGRI UBHi telah ...

Read more
02 May 24

Selamat dan Sukses, Pada Peringatan Hardiknas 2024, Mahasiswa dan Dosen UBhi Borong Hibah P2MW, PKM, PPK Ormawa dan Lomba PKM AI

Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2024 dirayakan dengan penuh semangat oleh seluruh civitas akademika Unive...

Read more
13 May 24

Lolos Pendanaan P2MW 2024

Read more
12 Jan 24

Workshop, Career Fair UBHI #2 Menginspirasi Mahasiswa dengan Materi Berharga dari Para Profesional

Pada hari Kamis tanggal 16 Januari 2024 Kampus Universitas Bhinneka PGRI UBhi dipenuhi semangat dan antusiasme ketika UBhi menye...

Read more
Show more