Kuliah Umum Pendidikan Teknologi Informasi STKIP PGRI Tulungagung 2016
October 08, 2016 by UPTIK |
|
Kuliah Umum Prodi Pendidikan Teknologi Informasi
dengan Tema "Merintis StartUp menjadi Technopreneur di Usia Muda"
Bersama James F. Tomasouw dari Future Enterpreneur Indonesia (WWW.FUTUREPRENEUR.ID)
Kegiatan ini dilaksananakan pada tanggal 07 Oktober 2016 di STKIP PGRI Tulungagung. diikuti oleh 320 Mahasiswa. Dari masing-masing Prodi di STKIP PGRI Tulungagung. Sehingga Kegiatan ini dapat menjadi acuan untuk pembuatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dan juga sebagai panduan dan tuntunan sebagai inovasi dalam bidang teknologi.
Sebenarnya apa sih Itu StartUp?
Menurut Paul Graham, startup merupakan sebuah perusahaan yang didesain untuk berkembang dengan cepat. Baru dirintis tidak serta merta membuat sebuah perusahaan menjadi startup. Perlu diingat bila startup tidak harus bergerak di bidang teknologi, memperoleh dana dari investor, dan melakukan exit. Hal yang paling penting adalah berkembang dengan cepat. Semua hal yang berkaitan dengan startup akan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut.
Menurut Andin Rahmana (@andinrahmana), seorang pemuda yang sedang berkuliah di Jogja dan mengaku sebagai tenaga kerja digital,Menurut Andin Rahmana (@andinrahmana), seorang pemuda yang sedang berkuliah di Jogja dan mengaku sebagai tenaga kerja digital, Startup adalah perusahaan baru yang biasanya bergerak di bidang teknologi informasi dan menggunakan media internet sebagai platform nya. Perusahaan ini menghasilkan produk-produk digital (seperti aplikasi web atau layanan melalui website) dan biasanya isu produknya berhubungan dengan permasalahan sehari-hari. Karena spesifikasi teknologi informasi ini lah kemudian istilah bisnis start-up sering di identikan dengan pekerjaan bagi tech savvy. Padahal, untuk membuat sebuah bisnis start-up seseorang tidak harus memiliki background sebagai tech savvy asalkan memiliki ide yang out of the box. Sebagai ilustrasi, ide merupakan bahan pokok bagi sebuah bisnis startup, namun bahan pokok tersebut tidak akan menjadi bisnis startup apabila tidak diolah sedemikian rupa dan dimasak hingga matang, dari sini dibutuhkan tenaga ahli seperti tech savvy.
Pada dasarnya, membuat startup merupakan hal yang mudah bagi mahasiswa. Kenapa? Selain masih memiliki kreativitas, semangat, dan idealisme, mahasiswa juga masih memiliki kebebasan dan tidak memiliki tuntutan untuk mendapatkan uang dengan cepat. Mahasiswa masih memiliki umur yang panjang, sehingga apabila bisnis tersebut mengalami kegagalan mahasiswa masih memiliki semangat untuk belajar dan mencoba lagi hingga berhasil. Selain itu, mahasiswa masih bebas meng-explore dunia ini, apabila kita mulai mengelola bisnis start-up dari sekarang, 2 – 3 tahun kemudian, umur kita sudah matang untuk mengolahnya lebih serius.
Global Enterpreneur Monitor menyebutkan bahwa Kemakmuran Bangsa, idealnya enterpreneur di sebuah negara mencapai 2% dari total penduduknya.
"Idea Generatot-Exposure-Capacity Building-Future enterpreneur(startup)- Production"
Beberapa Hasil Startup Mahasiswa Indonesia :
Kwikku : jejaring sosial asal Indonesia. Jejaring sosial tersebut dibuat oleh 11 mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Qlue : aplikasi yang dapat digunakan warga untuk melaporkan peristiwa yang terjadi di Jakarta, seperti banjir, tindak kriminal, kebakaran, dan lain sebagainya. Melalui aplikasi ini, laporan atau keluhan warga akan direspon oleh pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti.
Zohib : aplikasi chatting berbasis mobile. Sama seperti layanan chat pada umumnya, di Zohib Messenger kita bisa membuat grup, sharing file ataupun mengirim pesan broadcast. Zohib dilengkapi dengan informasi lalu lintas di Indonesia seperti kemacetan dan kecelakaan.
SinTask dll.
Technopreneur merupakan penggabungan dari dua kata yaitu teknologi dan entrepeneur. Yang artinya, technopreneur mengandung makna tentang bagaimana cara pemanfaatan teknologi yang sedang berkembang pesat untuk dijadikan sebagai peluang usaha. Karena untuk entrepreneur itu sendiri mengandung arti sesesorang/badan usaha yang mengelola usaha dengan keberanian untuk mengambil resiko guna mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada.
Kesimpulan pada Kuliah Umum 08 Oktober 2016
(bagi Mahasiswa)
- Lapangan kerja terbatas
- Merintis kewirausahawan mulai semester 3 atau 4
- Bergaul dengang komunitas startup
- Teman seVISI
- Mengikuti perkembangan Teknologi
- Rajin menabung
(bagi Perguruan Tinggi)
- Menyingkronkan kurikulum dan pengembangan wirausaha
- Membangun hubungan kerja dengang Pemerintah Daerah
- Membangun inkubator bisnis
- Kampus sebagai (Angel Investor)
- Kompetisi startup
- Workshop Kewirasusahawan
(fan)