• https://aceh.lan.go.id/wp-content/giga/
  • https://figmmg.unmsm.edu.pe/file/
  • https://figmmg.unmsm.edu.pe/files/
  • https://figmmg.unmsm.edu.pe/mail/
  • https://ppid.lamongankab.go.id/pay/
  • https://ppid.lamongankab.go.id/wp-content/giga/
  • https://rsudngimbang.lamongankab.go.id/
  • https://dasboard.lamongankab.go.id/
  • https://dpmd.bengkaliskab.go.id/plugins/
  • https://dpmd.bengkaliskab.go.id/storage/
  • https://islamedia.web.id/
  • https://fai.unuha.ac.id/disk/
  • https://fai.unuha.ac.id/post/
  • https://fai.unuha.ac.id/plugins/
  • https://fai.unuha.ac.id/draft/
  • https://fai.unuha.ac.id/giga/
  • slot gacor hari ini
  • slot pulsa
  • slot pulsa
  • nuri77
  • gemilang77
  • slot deposit pulsa
  • slot gacor hari ini
  • slot luar negeri
  • slot pulsa
  • situs toto
  • situs toto
  • toto slot
  • slot pulsa tanpa potongan
  • situs toto
  • situs toto
  • slot pulsa
  • situs toto slot
  • slot deposit pulsa
  • https://www.dcmeadows.com/
  • https://www.lepicardycamping.com/
  • Situs toto macau
  • Activity › View Activity

    Jangan Hanya Bertumpu pada Pendidikan Formal

    February 18, 2015 by UPTIK

    Jutaan anak usia sekolah yang belum bersekolah masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas hingga saat ini. Untuk itu, pemerintah perlu mengembangkan terobosan yang tidak hanya bertumpu pada upaya menggiring anak-anak putus sekolah ke pendidikan formal atau sekolah, tetapi juga menyediakan layanan pendidikan yang fleksibel lewat pendidikan luar sekolah. Dengan demikian, semakin banyak anak yang bisa mendapatkan layanan pendidikan dari negara. Guru Besar Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Padang Jamaris Jamna mengatakan, guna menjangkau anak-anak usia sekolah yang belum berada di persekolahan, pemerintah bisa memanfaatkan layanan pendidikan nonformal dan informal yang lebih fleksibel. Sistem pendidikan Indonesia mengakui layanan pendidikan nonformal dan informal yang bisa disetarakan dengan pendidikan formal. Dengan demikian, anak-anak usia sekolah yang terkendala untuk mengakses persekolahan tetap bisa mendapatkan hak menikmati pendidikan yang baik dengan cara lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka. Jamaris, yang juga mantan anggota Badan Standar Nasional Pendidikan, berpendapat bahwa pendekatan terhadap anak-anak usia sekolah di luar sistem persekolahan jangan langsung dilakukan dengan menawarkan standar pendidikan layaknya di persekolahan. Sebab, anak-anak ini memiliki keragaman latar belakang yang juga perlu dipahami sehingga tidak bisa diseragamkan. Demikian pula kurikulum di persekolahan jangan serta-merta diterapkan dalam layanan pendidikan yang dikembangkan melalui luar persekolahan. Jika pembelajaran dibuat menyenangkan dan sesuai kondisi anak-anak tersebut, perlahan-lahan mereka akan mencintai belajar dan siap untuk masuk ke sistem persekolahan. Namun, lanjut Jamaris, pendidikan di luar sekolah belum mendapat perhatian serius dari pemerintah dan DPR. Padahal, dengan kondisi geografis Indonesia yang luas dan heterogenitas masyarakat yang tinggi, tidak semua anak bisa cocok dilayani dengan sistem persekolahan. Karena itu, pendidikan luar sekolah juga perlu kebijakan, program, dan penganggaran yang sama pentingnya dengan pendidikan formal. Tujuannya adalah supaya hak pendidikan semua anak usia sekolah terlayani, apa pun kondisi dan kebutuhan mereka. Cara efektif Imran Razy, Head of Fundraising Putera Sampoerna Foundation, yang mengembangkan program Save a Teen, mengemukakan, sebenarnya banyak anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu yang berpotensi baik secara akademik. Namun, kendala finansial keluarga sering kali menghambat para remaja dari keluarga tidak mampu ini untuk menyelesaikan pendidikan menengah, apalagi pendidikan tinggi. ”Melalui program Save a Teen sejak 2009, kami mencoba bekerja sama dengan donor yang peduli dari berbagai perusahaan untuk mensponsori remaja dari keluarga miskin yang berpotensi untuk bisa terus melanjutkan pendidikan hingga ke bangku kuliah,” kata Imran. Memberikan beasiswa pendidikan, menurut Imran, merupakan salah satu cara yang cukup efektif. Namun, jangkauannya masih terbatas. Untuk itu, program pemberian beasiswa ini juga perlu didukung dengan penguatan pendidikan nonformal dan informal yang dilakukan oleh komunitas-komunitas. (Ester Lince Napitupulu) Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2015/02/11/09000041/Jangan.Hanya.Bertumpu.pada.Pendidikan.Formal
    Back to top

    More News

    05 Mar 24

    Sebagai Kampus Enterpreneur, UBhi Membekali Mahasiswa Melalui Kegiatan Kuliah Tamu Professional

    Pendidikan tinggi saat ini tidak hanya tentang pengetahuan teoritis tetapi juga tentang penerapan praktis dalam dunia nyata. Dal...

    Read more
    22 Apr 24

    Selamat Prodi Teknik Industri atas Pencapaian Akreditasi LAM Teknik

    Read more
    07 Mar 24

    Dosen dan Mahasiswa Pasca Sarjana Antusias Mengikuti Forum llmiah Peluang dan Tantangan Kurikululum MBKM

    Pada tanggal 6 Maret 2024 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bhinneka PGRI LPPM UBhi menggelar foru...

    Read more
    02 May 24

    Selamat dan Sukses, Pada Peringatan Hardiknas 2024, Mahasiswa dan Dosen UBhi Borong Hibah P2MW, PKM, PPK Ormawa dan Lomba PKM AI

    Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2024 dirayakan dengan penuh semangat oleh seluruh civitas akademika Unive...

    Read more
    24 Apr 24

    Selamat dan Sukses Rektor Universitas Bhinneka PGRI atas Pelantikan sebagai Ketua Komisariat 3A APTISI WILAYAH VII Jatim

    Read more
    Show more