429 Too Many Requests

429 Too Many Requests

There has been a sudden influx of requests from your IP 36.66.214.35

To ensure smooth website performance, we have temporarily restricted your access

Take a moment and try again later

Activity › View Activity

Biomethagreen, Biogas dari Sampah Perkotaan

December 14, 2014 by Sabian

Seorang pengajar di Universitas Padjadjaran (Unpad) berhasil mengembangkan konsep biomethagreen sebagai langkah pemanfaatan sampah organik menjadi biogas bernilai guna. Adalah Muhammad Fatah Wiyatna, dosen Fakultas Peternakan (Fapet), yang menilai, perlu adanya penanganan komprehensif dan terpadu untuk mewujudkan lingkungan bebas sampah. Menurutnya, selain berupaya menyelesaikan persoalan sampah dengan mengolahnya, konsep biomethagreen ini juga diarahkan kepada bidikan lain yaitu untuk menghasilkan sumber energi baru berupa biogas dan juga menangani masalah ketersediaan pupuk. “Penelitian dan analisa kami menunjukkan, hasil dari pengolahan limbah ini mengandung hara yang cukup bagus dan siap serap, jadi bisa berpotensi menjadi pupuk cair,” ujar Fatah seperti disitat dari situs Unpad, Selasa (18/1/2011). Konsep biomethagreen mengutamakan pengelolaan sampah di sumbernya seperti pemukiman, pasar, hotel, rumah makan, rumah sakit, perkantoran, dan lainnya. Konsep ini ramah lingkungan dan berdaya guna. Sebab, pengelolaan awal di sumber sampah tersebut akan meninggalkan sedikit residu sampah untuk diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan demikian, biaya pengangkutan, serta risiko pencemaran lingkungan juga berkurang. Sementara, konsep biogas sebenarnya telah lama dikenal. Hanya saja, pemanfaatannya baru sebatas limbah kotoran ternak. Fatah pun melihat peluang untuk membuat biogas dari sampah perkotaan. Dia kemudian mengajak peneliti Unpad lain dalam penelitian tersebut. Mereka adalah dosen Fapet Unpad Iman Hernaman, Mansyur, dan Tidi Dhalika, yang mengembangkan biomethagreen untuk peternakan; serta Edy Suryadi dan Rija Sudirdja untuk agribisnis pertanian. Fatah menjelaskan, teknologi biogas dari sampah perkotaan itu menggunakan sistem anaerob, yaitu sistem tertutup. “Bahan organik yang dimasukkan ke dalam biodigester biomethagreen nantinya akan dirombak oleh bakteri khusus penghasil methan melalui mekanisme perombakan sehingga menghasilkan gas bio. Gas bio yang dihasilkan akan digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas ayam (brooder) dan energi listrik yang sangat aman dan bermanfaat,” ujarnya. Limbah dari hasil pembuatan gas bio (sludge) tersebut berupa cairan. Fatah mengklaim, limbah ini tidak mengandung bakteri penyebab penyakit dan bahan berbahaya lainnya. “Bahkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk karena kandungan nutrisinya yang cukup lengkap seperti yang dibutuhkan tanaman,” imbuhnya. Uji coba konsep biomethagreen yang berada di bawah naungan PT. Biomethagreen Lingga Lestari dimulai Fatah pada 2008. Dia memanfaatkan sampah organik di area tempat tinggalnya di daerah Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat. Pada tahap awal, Fatah menggunakan 4-5 kg sampah per hari dan menggunakan fasilitas berskala kecil yakni 3 m3. Uji coba ini menghasilkan gas bio yang hanya cukup dipakai untuk kebutuhan bahan bakar gas sehari-hari. Pengembangan konsep biomethagreen tersebut kemudian berkembang atas kerja sama dengan berbagai instansi seperti Yayasan Saung Kadeudeuh, Dinas Kebersihan Kota Bandung, Bank Jabar Banten, PT. PLN, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar, dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Dinamika Pembangunan (PDP) Unpad. Hingga saat ini demplot yang dibangun tersebar di wilayah Kabupaten Sumedang, Tomang Petamburan Jakarta Selatan, Kuningan, Majalengka, dan Bandung. Ketua PDP Unpad Rija Sudirja menyatakan, konsep biomethagreen sesuai dengan model yang diusung oleh PDP Unpad, yaitu menghasilkan teknologi tepat guna yang bisa langsung diaplikasikan kepada masyarakat. “Untuk pengembangannya, PDP Unpad sedang memproses untuk membantu Biomethagreen dalam memperoleh hak paten melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) HKI Unpad, dan diharapkan dapat cepat selesai,” ujar Rija.
Back to top

More News

30 Jan 24

Selamat dan Sukses, 13 Dosen Universitas Bhinneka PGRI Lolos Menjadi DPL KM7

Universitas Bhinneka PGRI UBhi meraih pencapaian luar biasa dengan terpilihnya 13 dosen UBhi sebagai Dosen Pendamping Lapangan D...

Read more
26 Jan 24

Selamat dan Sukses untuk Dr. Muhammad Anasrulloh, S.Pd., M.M. atas Ujian Promosi Doktor!

Universitas Bhinneka PGRI UBhi dengan bangga mengucapkan selamat dan sukses kepada Dr. Muhammad Anasrulloh S.Pd. M.M. atas kelul...

Read more
22 Apr 24

Selamat Prodi Teknik Industri atas Pencapaian Akreditasi LAM Teknik

Read more
05 Mar 24

Sebagai Kampus Enterpreneur, UBhi Membekali Mahasiswa Melalui Kegiatan Kuliah Tamu Professional

Pendidikan tinggi saat ini tidak hanya tentang pengetahuan teoritis tetapi juga tentang penerapan praktis dalam dunia nyata. Dal...

Read more
02 May 24

Selamat dan Sukses, Pada Peringatan Hardiknas 2024, Mahasiswa dan Dosen UBhi Borong Hibah P2MW, PKM, PPK Ormawa dan Lomba PKM AI

Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2024 dirayakan dengan penuh semangat oleh seluruh civitas akademika Unive...

Read more
Show more