429 Too Many Requests

429 Too Many Requests

There has been a sudden influx of requests from your IP 36.66.214.35

To ensure smooth website performance, we have temporarily restricted your access

Take a moment and try again later

Activity › View Activity

Dr. Muhamad Abdul Roziq Asrori, M.Si., Masyarakat Sesungguhnya Belum Siap Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

January 30, 2024 by Arsip

 

Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Bhinneka PGRI (UBhi) menggelar kegiatan Forum Ilmiah untuk civitas academica yang rencananya akan diselenggarakan secara rutin. Pada Forum Ilmiah yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 29 Januari 2024 dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0”. Nara sumber yang mengisi kegiatan ini yaitu Dr. Muhamad Abdul Roziq Asrori, M.Si. yang memaparkan topik tersebut dari segi sosial dan Andreas Andrie Djatmiko, M.Hum yang memaparkan dari segi hukum.   

Sungguh menarik paparan yang disampaikan oleh Dr. Muhamad Abdul Roziq Asrori, M.Si. yang menjelaskan berdasarkan kajian empiris bahwa sesungguhnya masyarakat kita terutama di Desa belum siap menghadapi Revolusi Industri 4.0. mereka lebih cenderung jika dilihat dari karakteristiknya masih berada di era industri 2.0 atau 3.0. Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara kerja, produksi, dan interaksi sosial. Namun, masyarakat Indonesia, terutama di wilayah pedesaan, masih menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan diri dengan era ini. Beliau menguraikan beberapa alasan mengapa masyarakat Indonesia, khususnya di desa, belum siap menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesiapan mereka.

Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan akses terhadap teknologi di pedesaan. Banyak daerah masih belum memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung konektivitas internet yang cepat dan stabil. Hal ini menyulitkan masyarakat untuk memanfaatkan potensi Revolusi Industri 4.0, seperti e-commerce, pembelajaran online, dan pertanian berbasis teknologi. Tingkat pendidikan dan keterampilan digital di pedesaan seringkali masih rendah. Banyak penduduk desa yang belum terbiasa menggunakan teknologi digital dan kurang memiliki pengetahuan tentang pentingnya keterampilan digital dalam menghadapi tantangan ekonomi baru. Ini membuat mereka rentan terhadap pengangguran atau pekerjaan yang kurang produktif di era Revolusi Industri 4.0.

Ketimpangan ekonomi antara perkotaan dan pedesaan juga menjadi hambatan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Sementara kota-kota besar telah menerima investasi dan pengembangan infrastruktur digital yang signifikan, desa-desa sering kali ditinggalkan dalam hal ini. Hal ini menciptakan kesenjangan digital yang lebih dalam antara kedua wilayah tersebut. Beberapa masyarakat di pedesaan mungkin tidak sepenuhnya menyadari pentingnya mengikuti perkembangan teknologi dan beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0. Kurangnya motivasi untuk mempelajari keterampilan baru dan mencari peluang di dunia digital juga menjadi faktor yang mempengaruhi kesiapan mereka.

Langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapan masyarakat desa, diantaranya adalah pemerintah dan pihak swasta perlu bekerja sama untuk meningkatkan infrastruktur teknologi di pedesaan, termasuk penyediaan akses internet yang lebih luas dan terjangkau. Program pendidikan formal dan non-formal yang fokus pada keterampilan digital harus diperluas ke pedesaan. Pelatihan dan workshop tentang penggunaan teknologi digital dapat membantu meningkatkan literasi digital masyarakat desa. Mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah di pedesaan, termasuk melalui platform digital, dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi antara perkotaan dan pedesaan. 

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat Indonesia, terutama di desa, dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang dibawa oleh Revolusi Industri 4.0. Kegiatan forum ilmiah ini juga diakhiri dengan sesi diskusi atau tanya jawab, peserta yang hadir sebagian besar dosen di lingkungan UBhi sangat antusias mengikuti kegiatan ini sampai selesai. 

 

 

 

 


Back to top

More News

24 Apr 24

Civitas Academica Universitas Bhinneka PGRI Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Prof. Dr. Mohammad Saleh, SE, MM

Read more
13 May 24

Lolos Pendanaan PKM 2024

Read more
24 Apr 24

Selamat dan Sukses Rektor Universitas Bhinneka PGRI atas Pelantikan sebagai Ketua Komisariat 3A APTISI WILAYAH VII Jatim

Read more
30 Jan 24

Pelatihan Enterpreneurship sebagai Wujud Komitmen UBhi dalam Pencapaian Visinya

Universitas Bhinneka PGRI UBhi mengadakan pelatihan entrepreneurship Batch 1 yang diselenggarakan selama dua hari yaitu pada tan...

Read more
04 Dec 23

Festival Projek Mata Kuliah Wajib Perguruan Tinggi UBHI 2023

Pada tanggal 4 Desember 2023 Tim Hibah MKWK Mata Kuliah Wakib Kurikulum Universitas Bhinneka PGRI menggelar Festival Projek Mata...

Read more
Show more