• https://aceh.lan.go.id/wp-content/giga/
  • https://figmmg.unmsm.edu.pe/file/
  • https://figmmg.unmsm.edu.pe/files/
  • https://figmmg.unmsm.edu.pe/mail/
  • https://ppid.lamongankab.go.id/pay/
  • https://ppid.lamongankab.go.id/wp-content/giga/
  • https://rsudngimbang.lamongankab.go.id/
  • https://dasboard.lamongankab.go.id/
  • https://dpmd.bengkaliskab.go.id/plugins/
  • https://dpmd.bengkaliskab.go.id/storage/
  • https://islamedia.web.id/
  • https://fai.unuha.ac.id/disk/
  • https://fai.unuha.ac.id/post/
  • https://fai.unuha.ac.id/plugins/
  • https://fai.unuha.ac.id/draft/
  • https://fai.unuha.ac.id/giga/
  • slot gacor hari ini
  • slot pulsa
  • slot pulsa
  • nuri77
  • gemilang77
  • slot deposit pulsa
  • slot gacor hari ini
  • slot luar negeri
  • slot pulsa
  • situs toto
  • situs toto
  • toto slot
  • slot pulsa tanpa potongan
  • situs toto
  • situs toto
  • slot pulsa
  • situs toto slot
  • slot deposit pulsa
  • https://www.dcmeadows.com/
  • https://www.lepicardycamping.com/
  • Situs toto macau
  • Activity › View Activity

    Ilmuwan Indonesia Temukan Teknik Reboisasi Baru

    December 14, 2014 by Sabian

    Dr. Herry Sutjahjo Utomo, ilmuwan dan peneliti asal Indonesia yang menjadi dosen tetap di Louisiana State University, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan teknik baru untuk mengurangi erosi pantai. Ia menggunakan cordgrass(Spartina), tanaman sejenis rumput yang biasa tumbuh di daerah pantai barat Samudera Atlantik, Selatan Eropa, Barat Laut dan Selatan Afrika serta Amerika. Ia memodifikasi tanaman tersebut secara genetik. Bibit unggul cordgrass tersebut sudah diujicobakan di Marsh Island, teluk Vermilion, yang terletak sekitar 150 km barat daya New Orleans. Berbeda dengan teknik reboisasi yang lazim dipakai, penyebaran bibit cordgrass ini dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang. Tujuan uji coba itu adalah untuk menemukan cara yang lebih murah, mudah, dan cepat untuk menghasilkan vegetasi unggul yang bisa memberikan perlindungan dari ancaman erosi. Teknik baru ini dianggap sangat cocok untuk mengatasi kerusakan habitat akibat badai yang terjadi hampir setiap tahun. Karena dengan menggunakan pesawat terbang, biaya yang diperlukan untuk melakukan reboisasi bisa ditekan. Waktu yang dibutuhkan untuk menebar bibit pun jauh lebih singkat, hanya 10 detik. Sehingga dalam satu hari ribuan hektar bisa direboisasi. Daerah rawa-rawa di pantai Louisiana sendiri saat ini terancam abrasi parah. Diperkirakan setiap 38 menit, tanah seluas lapangan sepak bola hilang ditelan laut. Apabila kejadian ini terus berlangsung, 50 tahun yang akan datang Louisiana akan kehilangan 1.295 km persegi (setara dengan seperempat luas pulau Madura) wilayah pantainya. Dr. Utomo berharap, suatu saat nanti teknik yang dikembangkannya ini dapat pula diterapkan di Indonesia untuk membantu penghijauan kembali hutan tropis di berbagai pulau.
    Back to top

    More News

    24 Apr 24

    Civitas Academica Universitas Bhinneka PGRI Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Prof. Dr. Mohammad Saleh, SE, MM

    Read more
    26 Jan 24

    Selamat dan Sukses untuk Dr. Muhammad Anasrulloh, S.Pd., M.M. atas Ujian Promosi Doktor!

    Universitas Bhinneka PGRI UBhi dengan bangga mengucapkan selamat dan sukses kepada Dr. Muhammad Anasrulloh S.Pd. M.M. atas kelul...

    Read more
    08 Mar 24

    Mahasiswa Antusias Mengikuti Kegiatan Penguatan dan Bedah Sub Proposal PPK Ormawa

    Pada hari Jumat tanggal 08 Maret 2024 Ormawa Universitas Bhinneka PGRI UBhi kembali menggelar kegiatan yang bernilai strategis y...

    Read more
    30 Jan 24

    Selamat dan Sukses, 13 Dosen Universitas Bhinneka PGRI Lolos Menjadi DPL KM7

    Universitas Bhinneka PGRI UBhi meraih pencapaian luar biasa dengan terpilihnya 13 dosen UBhi sebagai Dosen Pendamping Lapangan D...

    Read more
    30 Jan 24

    Pelatihan Enterpreneurship sebagai Wujud Komitmen UBhi dalam Pencapaian Visinya

    Universitas Bhinneka PGRI UBhi mengadakan pelatihan entrepreneurship Batch 1 yang diselenggarakan selama dua hari yaitu pada tan...

    Read more
    Show more