Kemenag Larang Perayaan Valentine
February 13, 2016 by UPTIK |
|
Hari Valentine kerap dijadikan ajang untuk mengungkapkan kasih sayang seseorang pada mereka yang dikasihi. Generasi muda Indonesia pun larut merayakannya dengan berbagai cara.
Namun kini, perayaan Hari Valentine sudah masuk dalam tahap yang mengkhawatirkan. Pasalnya, momen tersebut kerap dijadikan ajang seks bebas dengan dalih untuk mengungkapkan kasih sayang kepada pacar.
08/02/2015 Seperti yang telah dipaparkan pada sebuah talk show "Warung Kopi Plus-Plus yang diadakan oleh radio Perkasa fm setiap minggu di Jepun View Resto" Kemarin dalam acaranya yang bertema "Perlukah Valentine di Rayakan?". Dalam Talkshow tersebut menghadirkan 3 Narasumber, yang pertama dari ANSHOR oleh bapak Syukur dan dari PSG (Pusat Study Gender) oleh ibu Anin IAIN dan New Bumi Senterewe (Pekumpulan Barongan) dan tidak ketinggalan pula dari STKIP PGRI TULUNGAGUNG yaitu DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa).
acara tersebut dimulai dengan beberapa pertanyaan dari Mas Faris selaku Pembawa acara Warung kopi Plus-Plus kepada beberapa Narasumber yang telah diundang untuk membantu atau menyelesaikan permasalahan valentine tersebut, kemudian paparan mengenai valentine menurut agama islam dan menurut pemuda pemudi yang turut meramaikan acara tersebut. Dalam Talkshow tersebut di paparkan bahwa valentine menurut ulama diharamkan karena dihari itu maksiat meningkat atau hari itu lebih disalah gunakan. menurut New Bumi senterewe "mereka tidak mau tahu tentang hari valentine, setiap hari saya berbagi kasih sayang. hari valentine diisi dengan kirab barongan" dan juga menurut Ibu Anin "Mari rayakan hari valentine tapi dengan pasangan yang halal, Atau lebih baik memberikan sesuatu kepada yang lebih membutuhkan bukan malah bertukar kado. dan menurut Anshor valentine bukan budaya indonesia. dan statement seperti yang dikatakan oleh mbak Meme (DPM STKIP PGRI TULUNGAGUNG) Latah Budaya Bukan Berarti Gaul. dan kesimpulan dari talkshow tersebut adalah Perubahan Mindset terhadap perayaan hari valentine. Dan kembali pada diri masing-masing bagaimana cara merayakan valentine yang positif atau tak perlu merayakan valentine.
di kutip dari ["Okezone.com"=http://news.okezone.com/read/2016/02/13/65/1311119/cegah-pergaulan-bebas-kemenag-larang-perayaan-valentine]
[Demi menghindari terjadinya pergaulan yang semakin bebas pada Hari Valentine, Kementrian Agama (Kemenag) pun mengeluarkan sebuah surat edaran yang melarang perayaan Hari Valentine.
Dalam surat peringatan yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur itu, para pelajar di lingkungan madrasah Kemenag dilarang merayakan Hari Valentine.
Berikut isi kutipan surat peringatan dari Kementrian Agama;
"Untuk mengantisipasi dan mencegah pergaulan bebas dikalangan para remaja terutama para siswa/i di lingkungan kantor wilayah dan Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur terkait dengan adanya perayaan isu Valentine day, maka kami memohon bantuan saudara untuk diteruskan kepada kepala madrasah baik negeri maupun swasta yang ada di wilayah saudara, agar menginformasikan kepada semua siswa/i madrasah untuk tidak melakukan perayaan valentine day baik di dalam maupun di luar madrasah."
Larangan perayaan Hari Valentine juga datang dari Dinas Pendidikan dan kepala daerah di berbagai wilayah. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa perayaan Hari Valentine adalah haram.]
(fan)